Selasa, 15 Mei 2012

UAS - 05


SISTEM SKS
Paket : 01
Mata Pelajaran            : Sastra Indonesia 3
Kelas                           : XI
Program                       : BAHASA



1.         Bacalah penggalan hikayat berikut!
Adapun akan si Miskin itu, apabila malam, ia pun tidurlah di dalam hutan itu. Setelah siang hari, maka ia pun pergi berjalan masuk ke dalam negeri mencari rezekinya. Maka apabila sampailah dekat kepada kampung orang, apabila orang yang empunya kampung itu melihat akan dia, maka diusirnyalah dengan kayu.

Perubahan hikayat tersebut ke dalam bentuk cerpen yang tepat adalah...
  1. Pada malam hari si Miskin tidur di dalam hutan. Pada siang hari, ia memasuki sebuah negeri untuk mencari rezeki. Maka apabila sampailah dekat kepada kampung orang, apabila orang yang empunya kampung itu melihat akan dia, maka diusirnyalah dengan kayu.
  2. Adapun akan si Miskin itu, apabila malam, ia pun tidurlah di dalam hutan itu. Pada siang hari, ia memasuki sebuah negeri untuk mencari rezeki. Ketika ia memasuki sebuah kampung, ia diusirnya oleh orang kampung tersebut  dengan kayu.
  3. Pada malam hari si Miskin tidur di dalam hutan. Hatta, pada siang hari, ia memasuki sebuah negeri untuk mencari rezeki. Ketika ia memasuki sebuah kampung, ia diusirnya oleh orang kampung tersebut  dengan kayu.
  4. Pada malam hari si Miskin tidur di dalam hutan. Pada siang hari, ia memasuki sebuah negeri untuk mencari rezeki. Ketika ia memasuki sebuah kampung, ia diusir oleh orang kampung tersebut  dengan kayu.
  5. Pada malam hari si Miskin tidur di dalam hutan. Pada siang hari, ia memasuki sebuah negeri untuk mencari rezeki. Maka apabila sampailah dekat kepada kampung orang, apabila orang yang empunya kampung itu melihat akan dia, maka diusirnyalah dengan kayu.

2.         Cermati penggalan drama berikut!

Otong    : "Aduh!...Hemm...Heeemmm...!" (mengerang karena sakit payah).
Ayah     : "Sudah-sudah, turunkan di sini!" (tempat tidur diturunkan).
Otong    : "Aduh....! Heemmm...! Ingin minum.... Air...!"
Ibu          : "Minum....Otong? Haus? Nanti,nanti, nanti (mondar-mandir, linglung)...Apa...yaa?"
Ayah     : (membentak) "Cepat, Bu!"
Ibu          : "E...air! Oh, ya...air!" (terus keluar dari arena dan kembalinya membawa ember berisi air)."Otong, Otong...! Ini airnya, Ibu bawakan banyak sekali!"
Ayah     : "Ya, Allah! Ibu! Apa tidak ada gelas?"
Ibu       : "Ini saja biar kenyang!"
                       
            "Operasi yang Sukses" karya M. Hasbi

Latar yang tepat berdasarkan kutipan drama tersebut adalah...
A.    Kamar tengah
B.    Dalam rumah
C.    Kamar tidur
D.    Ruang keluarga
E.     halaman


Teks drama untuk menjawab soal no. 3—4. Bacalah dengan saksama!
Sobrat melihat kelakuan kasar Mandor Burik terhadap kawan sekampungnya. Ia memburu mendekat.
Sobrat             : Mandor, jangan ditendang-tendang begitu! Dia kawanku, Mandor! (mendekati  
  Doyong) Kamu tidak apa-apa, Yong?
Doyong            : Agak mulas, mana aku agak mencret. Mandor sialan!
Mandor Burik  : Apa kamu bilang?
Doyong            : Dia dengar, Brat!
Mandor Burik  : Ayo, kembali kerja! Orang lain juga kerja!
Sobrat             : Dia sakit perut, Mandor. Dia agak mencret
Mandor Burik  : Alah, alasan saja! Dasar pemalas!
Doyong            : Saya sakit perut, Mandor!
Mandor burik  : Kembali kerja, atau kulecut dengan cambuk ini! (mengeluarkan cambuk dan
  hendak mengayunkannya)
Sobrat             : Jangan, Mandor! Biarkan saja dulu, Mandor. Apa Mandor tidak pernah sakit
   perut?
                                                                                          Sobrat, Arthur S. Nalan

3.     Watak tokoh Sobrat berdasarkan penggalan drama tersebut adalah...
A.    Pemberani dan setiakawan
B.    Pembangkang dan peduli
C.    Baik hati dan kuat
D.    Pembela dan pembangkang
E.     Peduli dan keras

4.     Amanat  yang tepat berdasarkan kutipan drama tersebut adalah...
A.    Jadilah orang yang dapat dipercaya
B.    Jangan mudah percaya pada seseorang
C.    Jadilah pemimpin yang disegani anak buahnya
D.    Janganlah sewenang-wenang terhadap anak buah
E.     Bekerja haruslah profesonal dalam kondisi apa pun

5.     Cermati penggalan novel berikut!
"Sebulan lagi ada pacuan kuda dan pasar malam di Bukittinggi," kata seorang di antara mereka itu yang tidak lain dari Kacak memulai percakapannya. "Saat itulah yang sebaik-baiknya kita akan membalaskan dendamku selama ini kepada Midun. Tak dapat tidak, tentu Midun pergi pula melihat keramaian itu. Orang kampung telah tahu semua, bahwa saya bermusuhan dengan dia. Jadi kalau dia saya binasakan di sini, malu awak kepada orang. Tentu orang kampung syakwasangka kepada saya saja, kalau ada apa-apa kejadian atas diri Midun. Lagi pula ia tak pernah keluar, hingga sukar akan mengenalnya. Oleh sebab itu, telah bulat pikiran saya, bahwa hanya di Bukittinggi lah saya dapat membinasakannya. Bagaimana pikiran Lenggang? Sukakah Lenggang menolong saya dalam hal ini? Budi dan jerih Lenggang itu, saya berjanji memberi sesuatu yang menyenangkan hati Lenggang."

                                                     Sengsara Membawa Nikmat , Tulis Sutan Sati

        Berdasarkan isi penggalan isi di atas, novel tersebut  termasuk ke dalam karya... .
A.    Angkatan Balai Pustaka                     
B.    Angkatan ‘66
C.    Angkatan Pujangga Baru   
D.    Angkatan 2000 –an
E.     Angkatan ‘45


Cermati puisi terjemahan berikut untuk menjawab soal no. 6—7!
Penzahiran
William Soutar

Mesin-mesin maut, dari Timur ke Barat
Menggerum di udara menggelita:
Mesin-mesin maut, dari Barat ke Timur
Menerbangi gelita itu juga
Mereka liwat, dan di kota-kota malang
Menimpakan muatan mautnya
Mereka tak lihat muka-muka di batu
Mereka tak dengar jeritan darah
Mereka meninggalkan runtuhan; dan
Sekembalinya menjumpai runtuhan;
Orang-orang berkabung di jalan negeri asing
Kini meratap di ambang rumah sendiri.
Sumber: Puisi Dunia 2, 1993


6.     Tema puisi tersebut adalah...
A.    permusuhan sesama manusia
B.    senjata buatan manusia untuk berperang
C.    peperangan dan dampaknya bagi manusia
D.    Kekuatan mesin-mesin canggih buatan manusia
E.     kesedihan akibat kerusakan mesin-mesin canggih

7.     Amanat yang sesuai berdasarkan puisi tersebut adalah...
A.    Berperang sama saja merusak bumi
B.    Peperangan meninggalkan banyak reruntuhan
C.    Peperangan hanya memenangkan yang kuat saja
D.    Peperangan mendatangkan kesengsaraan manusia
E.     Karena peperangan seseorang menjadi asing di negerinya sendiri

8.     Cermati gurindam berikut!

Apabila banyak mencela orang,
itulah tanda dirinya orang kurang.

             Nilai terkandung dalam gurindam tersebut adalah...
A.    Jika seseorang  banyak mencela orang lain berarti dirinya membuka aib sendiri
B.    Orang yang sibuk mencela dan memaki orang lain itu artinya ia perlu dikasihani
C.    Kesenangan  mencela orang berarti telah berbuat dosa pada diri sendiri
D.    Seorang yang tidak memiliki kemampuan apa-apa biasanya lebih senang membicarakan aib orang lain
E.     Seseorang sibuk membicarakan  kekurangan orang lain tanda ia sendiri  banyak memiliki kelemahan/kekurangan

9.     Cermati gurindam berikut!
Apabila terpelihara lidah,
niscaya dapat dari padanya faedah.

Kosa kata yang menunjukkan bahasa Melayu adalah...
A.    Terpelihara
B.    Niscaya
C.    Faedah
D.    Apabila
E.     Lidah

10.  Cermati gurindam berikut!

Pekerjaan marah jangan dibela,
nanti hilang akal di kepala.

Maksud isi gurindam tersebut adalah...
A.    Janganlah marah karena marah membuat orang lupa diri
B.    Sesungguhnya perasaan marah akan mendatangkan musibah
C.    Melampiaskan kemarahan tidak pada tempatnya akan menggerogoti kewibawaan
D.    Kemarahan yang berlebihan akan membuat orang lupa dengan tanggung jawabnya
E.     Kemarahan yang berlebihan akan menghilangkan akal sehat seseorang

Cermati dua teks puisi berikut untuk menjawab soal no. 11--12!
Puisi ke-1 (terjemahan)
Janji
Berjanjilah kepadaku kau tak akan berubah:
Tak menggembung, tak mengerut, tak meluntur,
Tak berekspresi muka lain, tak berjalan cara lain,
Tak bertiduran lain, tak memikirkan lain,
Maka baguslah itu.
Oleh Rudy Kousbroek

Puisi ke-2 (puisi Indonesia)
Sebab Dikau
Kasihkan hidup sebab dikau
Segala kuntum mengoyak kepak
Membunga cinta dalam hatiku
Mewangi sari dalam jantungku

Oleh Amir Hamzah

11.  Perbedaan penggunaan bahasa dalam kedua puisi tersebut adalah...
A.    Puisi ke- 1 banyak menggunakan majas personifikasi, sedangkan puisi ke-2 menggunakan kata bermakna denotasi.
B.    Puisi ke- 1 banyak menggunakan makna konotasi, sedangkan puisi ke-2 menggunakan kata bermakna simbol.
C.    Puisi ke- 1 banyak menggunakan majas repetisi pada kata “tak”, sedangkan puisi ke-2 menggunakan kata bermakna simbol.
D.    Puisi ke- 1 banyak menggunakan kata bermakna simbol, sedangkan puisi ke-2 menggunakan majas repetisi pada kata “tak”.
E.     Puisi ke- 1  menggunakan majas hiperbola, sedangkan puisi ke-2 menggunakan majas personifikasi.

12.  Nilai-nilai yang terdapat dalam kedua puisi tersebut adalah...
A.    Ketakutan dan kebimbangan
B.    Harapan dan keindahan cinta
C.    Keyakinan dan ketulusan
D.    Kepercayaan dan pembuktian
E.     Ketakutan dan kecemasan

Cermati penggalan cerpen berikut!
(1) Beberapa bulan lagi Badri akan genap tiga puluh tahun. (2) Dibandingkan dengan
angkatannya, ia dipandang sudah terlambat memeroleh istri. (3) Bukan karena telunjuk
bengkok ataupun kompong, melainkan karena idealismenya yang meluap-luap
dalam lapangan sosial dan kebudayaan. (4)  Ia menyadari bahwa perjuangan
takkan selesai meski ia hidup terus sebagai jejaka, (5) untuk memperoleh seorang
tidaklah begitu mudah baginya.
JODOH Oleh: A.A.Navis
13.  Unsur budaya yang tampak dalam penggalan cerpen tersebut adalah...
A.    Menunda menikah karena mempertahankan idealisme
B.    Menjadi jejaka atau pun tidak perjuangan tidak akan pernah selesai
C.    belum menikah dalam usia tertentu dianggap terlambat memeroleh pasangan hidup
D.    tidak mudah mendapatkan pasangan hidup jika kita terlalu banyak memilih-milih
E.     idealiasme yang berlebihan menjadi seseorang lama membujang

14.  Kalimat yang menunjukkan masalah budaya dalam penggalan cerpen tersebut ada pada kalimat...
A.    1          B. 2      C. 3      D. 4      E. 5

15.  Cermati puisi berikut!
Dalam bahasa sambungkan jiwa
Di mana Sumatera, disitu bangsa
Di mana perca, disana bahasa
Andalasku sayang, jana bejana
Sejakan kecil muda teruna
Sampai mati berkalang tanah
Lupa ke bahasa tiadakan pernah;
Ingat pemuda, Sumatera hilang
Tiada bahasa bangsa pun malang.
                                                            Bahasa, Bangsa, M. Yamin
Unsur budaya yang terdapat dalam penggalan puisi tersebut adalah....
A.    Cinta tanah air hingga mati di kampung halaman
B.    Tiada bahasa menujukkan hilangnya peradaban
C.    Pemuda yang mencintai bahasanya
D.    Memperkenalkan bahasa sejak kecil
E.     Bahasa menunjukkan identitas suatu bangsa

16.  Cermati teks Arab Melayu berikut! 
            رهيدف متهار منوجو برجالن لالو روفاون انده مك
Penulisan aksara tersebut ke dalam bahasa latin yang tepat adalah ...
A.    Maka Indah rupawan lalu pergi menuju arah matahari hidup
B.    Maka Indah yang rupawan lalu berjalan mengarah pada matahari hidup
C.    Maka Indah rupawan lalu menyusuri matahari hidup
D.    Maka Indah rupawan lalu berjalan menuju matahari hidup
E.     Maka Indah rupawan lalu bergegas menuju matahari hidup

17.   Setelah hari sudah petang, maka burung bayan itu (1) pulang ia kepada tempatnya kepada (2) pohon kayu    yang besar itu.
Penulisan kata bergaris bawah ke dalam aksara Arab Melayu yang tepat adalah...
A.     (2)  كاي فهن ,(1) فولڠ
B.     (2)  كيو فوهون ,(1) فولاڠ
C.     (2)  كاي فهن ,(1) فولڠ
D.     (2)كايو فوهن ,(1) فلڠ 
E.     (2)  كايو فوهن ,(1)  فولڠ  

18.  Aku mau hidup seribu tahun lagi
Penulisan kalimat tersebut ke dalam aksara Arab Melayu yang tepat adalah...
  1.    لاڬي تاهن سريبو هيدف ماو اكو
  2.    لڬي تاهن سريبو هيدف ماو اك
  3.    لاڬي تهن سريبو هدف ماو اكو 
  4.   لاڬي تاهن سريب هيدف ماو اكو
  5.   لڬي تهن سريب هيدف ماو اكو

Cermati teks lagu berikut untuk menjawab soal no. 19--20!
Titip Rindu buat Ayah
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu,
Kau nampak tua dan lelah,
Keringat mengucur deras,
Namun kau tetap tabah,
Meski nafasmu kadang tersengal,
Memikul beban yang makin sarat,
Kau tetap bertahan.
Engkau telah mengerti,
hitam dan merah jalan ini,
keriput tulang pipimu gambaran perjuangan,
bahumu yang dulu kekar,
legam terbakar matahari,
kini kurus dan terbungkuk,
namun semangat tak pernah pudar,

Sumber: Album Camelia IV Side A, Ebiet G Ade, 1980

19.  Makna “hitam dan merah jalan ini,” dalam lirik lagu tersebut adalah...
A.    Kesedihan dan kedukaan hidup
B.    Kenestapaan hidup
C.    Kesulitan yang menghadang cita-cita
D.    Kebagiaan hidup
E.     Suka duka kehidupan

20.  Amanat yang tepat berdasarkan lirik lagu tersebut adalah...
A.    Hargailah pengorbanan ayah yang telah berjuang demi keluarga
B.    Tetaplah semangat walaupun usia terus bertambah
C.    Rindukanlah  orang tua saat mereka tidak ada lagi
D.    Jadilah anak yang  berbakti pada orang tua
E.     Jadilah anak yang pengertian pada ayah

21.  Cermati penggalan cerpen berikut!
Suatu hari, sehabis sarapan pagi, dengan santun Sikil bicara pada Bu De Sundari: "Bu De, saya mau pamit pagi ini."
"Mau ke mana?"
"Ke Yogya. Mau melamar jadi bintang film."
"Apa, mau jadi bintang film, apa Bu De tidak salah dengar?"
"Ah, Kepala Polisi itu jabatan rendah, Bu De."
Bu De berdiam diri sejenak, lalu bertanya:
"Katanya kamu naksir Sri Susiami? Dia menerima
Cintamu nggak?"
"Menolak, Bu De. Saya malah dibilangnya gendeng.
Kuda Putih, Karya: Motinggo Busye
Kalimat yang tepat untuk memperbaiki kalimat bercetak tebal pada teks cerpen tersebut adalah...
A.   “kamu toh cocok jadi pengawal kerajaan keraton sana.”
B.   “kok ke Yogya segala, kalau mau jadi bintang film ke Jakarta saja”
C.   “Pantesnya kamu jadi serdadu saja!”
D.   "Pantesnya kamu jadi Kepala Polisi Wonosari, mengikuti jejak bapakmu."
E.   “sebaiknya kamu mencari profesi yang realistis saja toh, nduk?”

Cermati kutipan cerpen berikut!
Lusi lagi asyik membolak-balik majalah. Tiba-tiba di luar terdengar suara mobil memasuki halaman rumah. Lusi telah mengenali suara itu dan ia tahu siapa yang datang. Karena itu, Lusi langsung bangkit dan melangkah keluar menjemput orang yang datang itu. Ternyata orangitu adalah ayahnya yang baru saja pulang yang hampir seminggi ini di luar kota mengurus bisnisnya. Tak lama kemudian Lusi dan ayahnya pun berjalan masuk ke rumah sambil bercakap-cakap. Sesampai di dalam, ibu Lusi kelihatannya bejalan menuju ruang depan...Memang seperti inilah keadaan keluarga Lusi. Ayah dan ibunya tidak saling mempedulikan lagi
Kesaksian Pantai, Rahmat Sikki

22.  Kalimat yang tepat berupa peristiwa untuk melengkapi kutipan cerpen tersebut adalah...
  1. Kesibukan orang tuanya akan pekerjaannya masing-masing membuat Lusi kesepian
  2. Ibunya menangis lalu berlari menuju keluar rumah. Entah apa sebabnya Lusi tak tahu
  3. Sesaat terlihat ibunya pergi berkebun di sebelah rumah daripada di rumah
  4. Ibu bekerja disebuah perusahaan yang cukup besar yang ada di kota ini
  5. Namun, setelah melihat yang datang adalah suaminya, ia langsung kembali ke dalam

Cermati penggalan novel berikut! Teks untuk menjawab soal no. 23--25
Aku juga merasa cemas. Aku merasa cemas karena tidak melihat Bu Mus yang resah karena perasaan ayahku menjalar ke sekujur tubuhku. Meskipun beliau begitu ramah pagi ini tapi lengan kasarnya yang melingkari leherku mengalirkan degup jantung yang begitu cepat. Aku tahu beliau sedang gugup dan aku maklum bahwa tak mudah bagi seorang pria empat puluh tujuh tahun, seorang buruh tambang yang  yang beranak banyak dan bergaji kecil untuk menyerahkan anak laki-lakinya ke sekolah. Lebih mudah menyerahkan pada tauke pasar pagi untuk jadi tukang parut atau pada juragan pantai untuk menjadi kuli kopra agar dapat membantu ekonomi keluarga. Menyekolahkan anak berarti mengikatkan diri pada biaya selama belasan tahun dan hal itu bukan perkara gampang bagi keluarga kami.
                                                                        Laskar Pelangi, Andrea Hirata
23.  Watak tokoh aku dalam penggalan novel tersebut adalah...
A.    pasrah
B.    Pengertian
C.    Baik hati
D.    Perasa
E.     Ramah

24.  Penggambaran watak tokoh ayah  berdasarkan teks novel tersebut adalah...
A.    Melalui tindakan tokoh
B.    Melalui ucapan tokoh
C.    Melalui pikiran tokoh lain
D.    Melalui penerangan langsung
E.     Melalui penggambaran fisik tokoh

25.  Tema yang diangkat dalam cerpen tersebut adalah..
A.    Kemiskinan penghalang untuk meraih pendidikan
B.    Ketidakmampuan ekonomi
C.    Ayah yang pasrah pada keadaan
D.    Anak yang patuh pada orang tua
E.     Anak bekerja keras demi menafkahi keluarga

Teks drama untuk menjawab soal 26—28, bacalah dengan cermat!
Maharaja dan Ratu Kenari masuk dengan para pengawal. Suasana hening. Ratu Dara tertunduk dengan rasa hancur dan malu.
(1) Dara : Saya lupa, siapakah pembunuh yang dulu membantu kita menyingkirkan Raja Tua?
 Reso : Siti Asasin.
(2) Dara : Tolong, saya ingin ketemu dia.
 Reso : Astaga! Untuk apa?
(3) Dara : Kalau kita sudah tega menyingkirkan satu Raja, apa sulitnya untuk menyingkirkan satu Raja lagi?
     Sekti : Begitu besarkah tekad Anda?
(4) Dara : Kenapa tidak? Akan saya buktikan bahwa wanita yang tegas lebih pantas duduk di atas tahta.
(5) Reso : Duh Gusti! Bahwa kamu bisa lebih mampu mengatur negara itu aku tidak ragu. Tetapi, jangan kamu bertindak kejam kepada putra kita.
                                                                        Panembahan Reso, W.S. Rendra

26.  Dialog yang menunjukkan bahwa tokoh Dara termasuk tokoh antagonis ditandai kalimat bernomor...
A. 5      B. 4      C. 3      D. 2      E. 1

27.  Dialog yang menunjukkan tokoh Reso termasuk tokoh protagonis ditandai kalimat bernomor ...
A. 5      B. 4      C. 3      D. 2      E. 1

28.  Kalimat dialog yang membuktikan bahwa Dara adalah tokoh yang ambisius terletak pada kalimat...
A. 5      B. 4      C. 3      D. 2      E. 1

29.  Latar yang tepat berdasarkan drama di atas adalah...
A.    Ruang makan
B.    Ruang istana
C.    Pendopo kerajaan
D.    Kamar utama
E.     Halaman kerajaan utama

Teks drama untuk menjawab soal 30—31, bacalah dengan cermat!

Ani                    : Hampir setiap kali engkau datang ke sini, engkau kuberi uang. Tak
  nyana, kalau sekarang berani datang ke sini dengan maksud mencuri.
Pengemis           : Ampun, Nona, ampun.
Ani                    : Mau sekali lagi kau mencuri?
Pengemis           : Saya tak akan mencuri bila saya punya uang.
Ani                    : Bohong!
Pengemis           : Betul, Nona, sejak kemarin saya belum makan.
Ani                    : Mau bersumpah, bahwa engkau tidak hendak mencuri lagi?
Pengemis           : Demi Allah, saya tak akan mencuri lagi, Nona. Asal ….
Ani                    : Tidak. Aku tidak akan memberi lagi uang padamu.
Pengemis            : (sedih) Ah, Nona, kasihanilah saya.

Bunga Rumah Makan, Utuy Tatang S

30.  Konflik dalam drama tersebut adalah...
A.                   Pengemis ketahuan kedapatan mencuri uang
B.                   Ani tidak akan memberi uang lagi kepada pengemis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar