SISTEM SKS
Paket : 01
|
Mata Pelajaran :
Sastra Indonesia 3
Kelas :
XI
Program :
BAHASA
1.
Bacalah penggalan
hikayat berikut!
Adapun akan si Miskin itu, apabila malam, ia pun tidurlah di dalam hutan
itu. Setelah siang hari, maka ia pun pergi berjalan masuk ke dalam negeri
mencari rezekinya. Maka apabila sampailah dekat kepada kampung orang, apabila
orang yang empunya kampung itu melihat akan dia, maka diusirnyalah dengan kayu.
Perubahan hikayat tersebut ke dalam bentuk cerpen yang
tepat adalah...
- Pada malam hari si Miskin tidur di dalam hutan. Pada siang hari, ia memasuki sebuah negeri untuk mencari rezeki. Maka apabila sampailah dekat kepada kampung orang, apabila orang yang empunya kampung itu melihat akan dia, maka diusirnyalah dengan kayu.
- Adapun akan si Miskin itu, apabila malam, ia pun tidurlah di dalam hutan itu. Pada siang hari, ia memasuki sebuah negeri untuk mencari rezeki. Ketika ia memasuki sebuah kampung, ia diusirnya oleh orang kampung tersebut dengan kayu.
- Pada malam hari si Miskin tidur di dalam hutan. Hatta, pada siang hari, ia memasuki sebuah negeri untuk mencari rezeki. Ketika ia memasuki sebuah kampung, ia diusirnya oleh orang kampung tersebut dengan kayu.
- Pada malam hari si Miskin tidur di dalam hutan. Pada siang hari, ia memasuki sebuah negeri untuk mencari rezeki. Ketika ia memasuki sebuah kampung, ia diusir oleh orang kampung tersebut dengan kayu.
- Pada malam hari si Miskin tidur di dalam hutan. Pada siang hari, ia memasuki sebuah negeri untuk mencari rezeki. Maka apabila sampailah dekat kepada kampung orang, apabila orang yang empunya kampung itu melihat akan dia, maka diusirnyalah dengan kayu.
2.
Cermati penggalan
drama berikut!
Otong : "Aduh!...Hemm...Heeemmm...!" (mengerang
karena sakit payah).
Ayah : "Sudah-sudah, turunkan di
sini!" (tempat tidur diturunkan).
Otong : "Aduh....! Heemmm...! Ingin
minum.... Air...!"
Ibu : "Minum....Otong? Haus?
Nanti,nanti, nanti (mondar-mandir, linglung)...Apa...yaa?"
Ayah : (membentak) "Cepat,
Bu!"
Ibu : "E...air! Oh, ya...air!" (terus
keluar dari arena dan kembalinya membawa ember berisi air)."Otong,
Otong...! Ini airnya, Ibu bawakan banyak sekali!"
Ayah : "Ya, Allah! Ibu! Apa tidak ada
gelas?"
Ibu
: "Ini saja biar kenyang!"
"Operasi yang Sukses"
karya M. Hasbi
Latar yang tepat berdasarkan kutipan drama
tersebut adalah...
A.
Kamar tengah
B.
Dalam rumah
C.
Kamar tidur
D.
Ruang keluarga
E.
halaman
Teks
drama untuk menjawab soal no. 3—4. Bacalah dengan saksama!
Sobrat melihat
kelakuan kasar Mandor Burik terhadap kawan sekampungnya. Ia memburu mendekat.
Sobrat : Mandor, jangan
ditendang-tendang begitu! Dia kawanku, Mandor! (mendekati
Doyong) Kamu tidak
apa-apa, Yong?
Doyong : Agak mulas, mana
aku agak mencret. Mandor sialan!
Mandor Burik : Apa kamu bilang?
Doyong : Dia dengar, Brat!
Mandor Burik : Ayo, kembali kerja! Orang lain juga
kerja!
Sobrat : Dia sakit perut,
Mandor. Dia agak mencret
Mandor Burik : Alah, alasan saja! Dasar pemalas!
Doyong : Saya sakit perut,
Mandor!
Mandor burik : Kembali kerja, atau kulecut dengan
cambuk ini! (mengeluarkan cambuk dan
hendak mengayunkannya)
Sobrat : Jangan, Mandor!
Biarkan saja dulu, Mandor. Apa Mandor tidak pernah sakit
perut?
Sobrat,
Arthur S. Nalan
3.
Watak tokoh Sobrat
berdasarkan penggalan drama tersebut adalah...
A.
Pemberani dan setiakawan
B.
Pembangkang dan
peduli
C.
Baik hati dan kuat
D.
Pembela dan
pembangkang
E.
Peduli dan keras
4.
Amanat yang tepat berdasarkan kutipan drama tersebut
adalah...
A.
Jadilah orang yang
dapat dipercaya
B.
Jangan mudah percaya
pada seseorang
C.
Jadilah pemimpin
yang disegani anak buahnya
D.
Janganlah sewenang-wenang
terhadap anak buah
E.
Bekerja haruslah profesonal
dalam kondisi apa pun
5.
Cermati penggalan
novel berikut!
"Sebulan lagi ada pacuan kuda dan pasar malam di Bukittinggi,"
kata seorang di antara mereka itu yang tidak lain dari Kacak memulai
percakapannya. "Saat itulah yang sebaik-baiknya kita akan membalaskan
dendamku selama ini kepada Midun. Tak dapat tidak, tentu
Midun pergi pula melihat keramaian itu. Orang kampung
telah tahu semua, bahwa saya bermusuhan dengan dia. Jadi kalau dia saya binasakan di sini, malu awak kepada orang. Tentu orang
kampung syakwasangka kepada saya saja, kalau ada apa-apa kejadian atas diri
Midun. Lagi pula ia tak pernah keluar, hingga sukar akan
mengenalnya. Oleh sebab itu, telah bulat pikiran saya, bahwa hanya di
Bukittinggi lah saya dapat membinasakannya. Bagaimana pikiran Lenggang? Sukakah
Lenggang menolong saya dalam hal ini? Budi dan jerih Lenggang itu, saya
berjanji memberi sesuatu yang menyenangkan hati Lenggang."
Sengsara Membawa Nikmat , Tulis Sutan
Sati
Berdasarkan isi penggalan isi di atas,
novel tersebut termasuk ke dalam
karya... .
A.
Angkatan Balai
Pustaka
B.
Angkatan ‘66
C.
Angkatan Pujangga
Baru
D.
Angkatan 2000 –an
E.
Angkatan ‘45
Cermati puisi terjemahan berikut untuk
menjawab soal no. 6—7!
Penzahiran
William
Soutar
Mesin-mesin
maut, dari Timur ke Barat
Menggerum di
udara menggelita:
Mesin-mesin
maut, dari Barat ke Timur
Menerbangi
gelita itu juga
Mereka
liwat, dan di kota-kota malang
Menimpakan
muatan mautnya
Mereka tak
lihat muka-muka di batu
Mereka tak
dengar jeritan darah
Mereka
meninggalkan runtuhan; dan
Sekembalinya
menjumpai runtuhan;
Orang-orang
berkabung di jalan negeri asing
Kini meratap
di ambang rumah sendiri.
Sumber: Puisi
Dunia 2, 1993
6.
Tema puisi tersebut
adalah...
A.
permusuhan sesama
manusia
B.
senjata buatan manusia untuk berperang
C.
peperangan dan dampaknya bagi manusia
D.
Kekuatan mesin-mesin
canggih buatan manusia
E.
kesedihan akibat kerusakan
mesin-mesin canggih
7.
Amanat yang sesuai
berdasarkan puisi tersebut adalah...
A.
Berperang sama saja
merusak bumi
B.
Peperangan
meninggalkan banyak reruntuhan
C.
Peperangan hanya
memenangkan yang kuat saja
D.
Peperangan
mendatangkan kesengsaraan manusia
E.
Karena peperangan
seseorang menjadi asing di negerinya sendiri
8.
Cermati gurindam
berikut!
Apabila banyak mencela orang,
itulah tanda dirinya orang kurang.
Nilai terkandung dalam gurindam tersebut
adalah...
A.
Jika seseorang banyak mencela orang lain berarti dirinya
membuka aib sendiri
B.
Orang yang sibuk
mencela dan memaki orang lain itu artinya ia perlu dikasihani
C.
Kesenangan mencela orang berarti telah berbuat dosa pada
diri sendiri
D.
Seorang yang tidak
memiliki kemampuan apa-apa biasanya lebih senang membicarakan aib orang lain
E.
Seseorang sibuk
membicarakan kekurangan orang lain tanda
ia sendiri banyak memiliki
kelemahan/kekurangan
9.
Cermati gurindam
berikut!
Apabila
terpelihara lidah,
niscaya dapat dari padanya faedah.
Kosa kata yang menunjukkan bahasa
Melayu adalah...
A.
Terpelihara
B.
Niscaya
C.
Faedah
D.
Apabila
E.
Lidah
10. Cermati
gurindam berikut!
Pekerjaan
marah jangan dibela,
nanti hilang akal di kepala.
Maksud isi gurindam tersebut
adalah...
A.
Janganlah marah
karena marah membuat orang lupa diri
B.
Sesungguhnya
perasaan marah akan mendatangkan musibah
C.
Melampiaskan
kemarahan tidak pada tempatnya akan menggerogoti kewibawaan
D.
Kemarahan yang
berlebihan akan membuat orang lupa dengan tanggung jawabnya
E.
Kemarahan yang
berlebihan akan menghilangkan akal sehat seseorang
Cermati dua teks puisi berikut untuk
menjawab soal no. 11--12!
Puisi ke-1 (terjemahan)
Janji
Berjanjilah kepadaku kau tak akan berubah:
Tak menggembung, tak mengerut, tak meluntur,
Tak berekspresi muka lain, tak berjalan cara lain,
Tak bertiduran lain, tak memikirkan lain,
Maka baguslah
itu.
Oleh Rudy
Kousbroek
Puisi ke-2 (puisi Indonesia)
Sebab Dikau
Kasihkan hidup sebab dikau
Segala kuntum mengoyak kepak
Membunga cinta dalam hatiku
Mewangi sari dalam jantungku
Oleh Amir Hamzah
11. Perbedaan
penggunaan bahasa dalam kedua puisi tersebut adalah...
A.
Puisi ke- 1 banyak
menggunakan majas personifikasi, sedangkan puisi ke-2 menggunakan kata bermakna
denotasi.
B.
Puisi ke- 1 banyak
menggunakan makna konotasi, sedangkan puisi ke-2 menggunakan kata bermakna
simbol.
C.
Puisi ke- 1 banyak
menggunakan majas repetisi pada kata “tak”, sedangkan puisi ke-2 menggunakan
kata bermakna simbol.
D.
Puisi ke- 1 banyak
menggunakan kata bermakna simbol, sedangkan puisi ke-2 menggunakan majas
repetisi pada kata “tak”.
E.
Puisi ke- 1 menggunakan majas hiperbola, sedangkan puisi
ke-2 menggunakan majas personifikasi.
12. Nilai-nilai
yang terdapat dalam kedua puisi tersebut adalah...
A.
Ketakutan dan
kebimbangan
B.
Harapan dan
keindahan cinta
C.
Keyakinan dan
ketulusan
D.
Kepercayaan dan
pembuktian
E.
Ketakutan dan
kecemasan
Cermati penggalan cerpen berikut!
(1) Beberapa
bulan lagi Badri akan genap tiga puluh tahun. (2) Dibandingkan dengan
angkatannya,
ia dipandang sudah terlambat memeroleh istri. (3) Bukan karena telunjuk
bengkok
ataupun kompong, melainkan karena idealismenya yang meluap-luap
dalam
lapangan sosial dan kebudayaan. (4) Ia
menyadari bahwa perjuangan
takkan
selesai meski ia hidup terus sebagai jejaka, (5) untuk memperoleh seorang
tidaklah begitu mudah baginya.
JODOH Oleh:
A.A.Navis
13.
Unsur budaya yang
tampak dalam penggalan cerpen tersebut adalah...
A.
Menunda menikah
karena mempertahankan idealisme
B.
Menjadi jejaka atau
pun tidak perjuangan tidak akan pernah selesai
C.
belum menikah dalam
usia tertentu dianggap terlambat memeroleh pasangan hidup
D.
tidak mudah
mendapatkan pasangan hidup jika kita terlalu banyak memilih-milih
E.
idealiasme yang berlebihan
menjadi seseorang lama membujang
14. Kalimat
yang menunjukkan masalah budaya dalam penggalan cerpen tersebut ada pada
kalimat...
A.
1 B. 2 C.
3 D. 4 E. 5
15.
Cermati puisi
berikut!
Dalam bahasa
sambungkan jiwa
Di mana
Sumatera, disitu bangsa
Di mana
perca, disana bahasa
Andalasku
sayang, jana bejana
Sejakan
kecil muda teruna
Sampai mati
berkalang tanah
Lupa ke
bahasa tiadakan pernah;
Ingat
pemuda, Sumatera hilang
Tiada bahasa bangsa pun malang.
Bahasa,
Bangsa, M. Yamin
Unsur budaya yang terdapat dalam penggalan
puisi tersebut adalah....
A.
Cinta tanah air
hingga mati di kampung halaman
B.
Tiada bahasa
menujukkan hilangnya peradaban
C.
Pemuda yang
mencintai bahasanya
D.
Memperkenalkan
bahasa sejak kecil
E.
Bahasa menunjukkan
identitas suatu bangsa
16.
Cermati
teks Arab Melayu berikut!
رهيدف متهار منوجو برجالن لالو روفاون انده مك
Penulisan
aksara tersebut ke dalam bahasa latin yang tepat adalah ...
A.
Maka Indah rupawan
lalu pergi menuju arah matahari hidup
B.
Maka Indah yang
rupawan lalu berjalan mengarah pada matahari hidup
C.
Maka Indah rupawan
lalu menyusuri matahari hidup
D.
Maka Indah rupawan
lalu berjalan menuju matahari hidup
E.
Maka Indah rupawan
lalu bergegas menuju matahari hidup
17.
Setelah hari sudah petang, maka burung bayan
itu (1) pulang ia kepada tempatnya kepada (2) pohon kayu yang besar itu.
Penulisan
kata bergaris bawah ke dalam aksara Arab Melayu yang tepat adalah...
A.
(2) كاي فهن ,(1) فولڠ
B.
(2) كيو فوهون ,(1)
فولاڠ
C.
(2) كاي فهن ,(1) فولڠ
D.
(2)كايو فوهن ,(1) فلڠ
E.
(2) كايو فوهن ,(1) فولڠ
18.
Aku mau hidup seribu
tahun lagi
Penulisan
kalimat tersebut ke dalam aksara Arab Melayu yang tepat adalah...
- لاڬي تاهن سريبو هيدف ماو اكو
- لڬي تاهن سريبو هيدف ماو اك
- لاڬي تهن سريبو هدف ماو اكو
- لاڬي تاهن سريب هيدف ماو اكو
- لڬي تهن سريب هيدف ماو اكو
Cermati teks lagu berikut untuk menjawab
soal no. 19--20!
Titip Rindu
buat Ayah
Di matamu
masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan
hempasan terpahat di keningmu,
Kau nampak
tua dan lelah,
Keringat
mengucur deras,
Namun kau
tetap tabah,
Meski
nafasmu kadang tersengal,
Memikul
beban yang makin sarat,
Kau tetap
bertahan.
Engkau telah
mengerti,
hitam dan
merah jalan ini,
keriput
tulang pipimu gambaran perjuangan,
bahumu yang
dulu kekar,
legam
terbakar matahari,
kini kurus
dan terbungkuk,
namun semangat tak pernah pudar,
Sumber: Album Camelia IV Side A, Ebiet G Ade, 1980
19. Makna
“hitam dan merah jalan ini,” dalam lirik lagu tersebut adalah...
A.
Kesedihan dan
kedukaan hidup
B.
Kenestapaan hidup
C.
Kesulitan yang
menghadang cita-cita
D.
Kebagiaan hidup
E.
Suka duka kehidupan
20. Amanat
yang tepat berdasarkan lirik lagu tersebut adalah...
A.
Hargailah
pengorbanan ayah yang telah berjuang demi keluarga
B.
Tetaplah semangat
walaupun usia terus bertambah
C.
Rindukanlah orang tua saat mereka tidak ada lagi
D.
Jadilah anak
yang berbakti pada orang tua
E.
Jadilah anak yang
pengertian pada ayah
21.
Cermati penggalan
cerpen berikut!
Suatu hari, sehabis sarapan pagi,
dengan santun Sikil bicara pada Bu De Sundari: "Bu De, saya mau pamit pagi
ini."
"Mau ke
mana?"
"Ke
Yogya. Mau melamar jadi bintang film."
"Apa,
mau jadi bintang film, apa Bu De tidak salah dengar?"
"Ah,
Kepala Polisi itu jabatan rendah, Bu De."
Bu De
berdiam diri sejenak, lalu bertanya:
"Katanya
kamu naksir Sri Susiami? Dia menerima
Cintamu
nggak?"
"Menolak,
Bu De. Saya malah dibilangnya gendeng.
Kuda Putih, Karya:
Motinggo Busye
Kalimat yang tepat untuk memperbaiki kalimat bercetak tebal
pada teks cerpen tersebut adalah...
A.
“kamu toh cocok jadi
pengawal kerajaan keraton sana.”
B.
“kok ke Yogya
segala, kalau mau jadi bintang film ke Jakarta saja”
C.
“Pantesnya kamu jadi
serdadu saja!”
D.
"Pantesnya kamu
jadi Kepala Polisi Wonosari, mengikuti jejak bapakmu."
E.
“sebaiknya kamu mencari
profesi yang realistis saja toh, nduk?”
Cermati
kutipan cerpen berikut!
Lusi
lagi asyik membolak-balik majalah. Tiba-tiba di luar terdengar suara mobil
memasuki halaman rumah. Lusi telah mengenali suara itu dan ia tahu siapa yang
datang. Karena itu, Lusi langsung bangkit dan melangkah keluar menjemput orang
yang datang itu. Ternyata orangitu adalah ayahnya yang baru saja pulang yang
hampir seminggi ini di luar kota mengurus bisnisnya. Tak lama kemudian Lusi dan
ayahnya pun berjalan masuk ke rumah sambil bercakap-cakap. Sesampai di dalam,
ibu Lusi kelihatannya bejalan menuju ruang depan...Memang seperti inilah
keadaan keluarga Lusi. Ayah dan ibunya tidak saling mempedulikan lagi
Kesaksian Pantai, Rahmat Sikki
22.
Kalimat yang tepat
berupa peristiwa untuk melengkapi kutipan cerpen tersebut adalah...
- Kesibukan orang tuanya akan pekerjaannya masing-masing membuat Lusi kesepian
- Ibunya menangis lalu berlari menuju keluar rumah. Entah apa sebabnya Lusi tak tahu
- Sesaat terlihat ibunya pergi berkebun di sebelah rumah daripada di rumah
- Ibu bekerja disebuah perusahaan yang cukup besar yang ada di kota ini
- Namun, setelah melihat yang datang adalah suaminya, ia langsung kembali ke dalam
Cermati penggalan
novel berikut! Teks untuk menjawab soal no. 23--25
Aku juga merasa cemas. Aku merasa
cemas karena tidak melihat Bu Mus yang resah karena perasaan ayahku menjalar ke
sekujur tubuhku. Meskipun beliau begitu ramah pagi ini tapi lengan kasarnya
yang melingkari leherku mengalirkan degup jantung yang begitu cepat. Aku tahu
beliau sedang gugup dan aku maklum bahwa tak mudah bagi seorang pria empat
puluh tujuh tahun, seorang buruh tambang yang
yang beranak banyak dan bergaji kecil untuk menyerahkan anak
laki-lakinya ke sekolah. Lebih mudah menyerahkan pada tauke pasar pagi untuk
jadi tukang parut atau pada juragan pantai untuk menjadi kuli kopra agar dapat
membantu ekonomi keluarga. Menyekolahkan anak berarti mengikatkan diri pada
biaya selama belasan tahun dan hal itu bukan perkara gampang bagi keluarga
kami.
Laskar Pelangi,
Andrea Hirata
23. Watak
tokoh aku dalam penggalan novel tersebut adalah...
A.
pasrah
B.
Pengertian
C.
Baik hati
D.
Perasa
E.
Ramah
24. Penggambaran
watak tokoh ayah berdasarkan teks novel
tersebut adalah...
A.
Melalui tindakan
tokoh
B.
Melalui ucapan tokoh
C.
Melalui pikiran
tokoh lain
D.
Melalui penerangan
langsung
E.
Melalui penggambaran
fisik tokoh
25.
Tema yang diangkat
dalam cerpen tersebut adalah..
A.
Kemiskinan penghalang
untuk meraih pendidikan
B.
Ketidakmampuan ekonomi
C.
Ayah yang pasrah
pada keadaan
D.
Anak yang patuh pada
orang tua
E.
Anak bekerja keras
demi menafkahi keluarga
Teks drama untuk menjawab soal 26—28,
bacalah dengan cermat!
Maharaja dan Ratu Kenari masuk
dengan para pengawal. Suasana hening. Ratu Dara tertunduk dengan rasa hancur
dan malu.
(1) Dara : Saya lupa,
siapakah pembunuh yang dulu membantu kita menyingkirkan Raja Tua?
Reso : Siti Asasin.
(2) Dara : Tolong,
saya ingin ketemu dia.
Reso : Astaga! Untuk apa?
(3) Dara : Kalau kita
sudah tega menyingkirkan satu Raja, apa sulitnya untuk menyingkirkan satu Raja
lagi?
Sekti : Begitu besarkah
tekad Anda?
(4) Dara : Kenapa
tidak? Akan saya buktikan bahwa wanita yang tegas lebih pantas duduk di atas
tahta.
(5) Reso : Duh Gusti!
Bahwa kamu bisa lebih mampu mengatur negara itu aku tidak ragu. Tetapi, jangan
kamu bertindak kejam kepada putra kita.
Panembahan
Reso, W.S. Rendra
26. Dialog
yang menunjukkan bahwa tokoh Dara termasuk tokoh antagonis ditandai kalimat bernomor...
A. 5 B.
4 C. 3 D. 2 E. 1
27. Dialog
yang menunjukkan tokoh Reso termasuk tokoh protagonis ditandai kalimat bernomor
...
A. 5 B.
4 C. 3 D. 2 E. 1
28. Kalimat
dialog yang membuktikan bahwa Dara adalah tokoh yang ambisius terletak pada
kalimat...
A. 5 B.
4 C. 3 D. 2 E. 1
29. Latar
yang tepat berdasarkan drama di atas adalah...
A.
Ruang makan
B.
Ruang istana
C.
Pendopo kerajaan
D.
Kamar utama
E.
Halaman kerajaan
utama
Teks drama untuk
menjawab soal 30—31, bacalah dengan cermat!
Ani : Hampir setiap kali engkau
datang ke sini, engkau kuberi uang. Tak
nyana, kalau sekarang berani datang ke sini
dengan maksud mencuri.
Pengemis : Ampun, Nona, ampun.
Ani : Mau sekali lagi kau
mencuri?
Pengemis : Saya tak akan mencuri bila saya
punya uang.
Ani : Bohong!
Pengemis
: Betul, Nona, sejak kemarin saya belum makan.
Ani : Mau bersumpah, bahwa engkau
tidak hendak mencuri lagi?
Pengemis : Demi Allah, saya tak akan mencuri
lagi, Nona. Asal ….
Ani : Tidak. Aku tidak akan
memberi lagi uang padamu.
Pengemis : (sedih) Ah, Nona, kasihanilah saya.
Bunga Rumah Makan, Utuy Tatang S
30. Konflik
dalam drama tersebut adalah...
A.
Pengemis ketahuan
kedapatan mencuri uang
B.
Ani tidak akan
memberi uang lagi kepada pengemis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar